Search

Mengapa Turki Menyerang Suriah? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNCB Indonesia - Kekerasan di Suriah Barat Laut tepatnya Idlib dan Aleppo belum juga berakhir. Wilayah tersebut kerap dilanda perang senjata, antara faksi-faksi yang berseteru.

Setidaknya ada empat kelompok besar yang terlibat dalam konflik ini. Yakni rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad, Rusia dan Iran yang mendukung Assad, lalu Turki yang menjadi pendukung massa anti Assad.

Pertanyaan kini muncul, mengapa Turki ikut campur dalam perang ini?


Turki sebenarnya masuk dalam perang sipil di Suriah sejak 2011. Pemerintah Turki mendukung Free Syrian Army, yang menjadi lawan Assad.

Bahkan Turki dengan Organisasi Intelijen Nasional-nya (MIT) melatih khusus tentara FSA. Bukan cuma untuk memerangi tentara Assad, tapi juga memerangi ISIS yang ketika itu tengah jadi musuh bersama di seluruh dunia.

Bergabungnya Turki bukan tanpa alasan. Turki melalui Presidennya Recep Tayyip Erdogan mengatakan Presiden Assad telah melakukan kejahatan perang di wilayah yang berbatasan dengan Turki ini.

Namun sebenarnya, mungkin masalah ini dimulai dari 1999 lalu. Di mana ayah Assad yang memimpin Suriah saat itu mendukung Kurdi untuk masuk dalam pemerintahannya.

Sejak saat itu, kedua negara panas. Bahkan di 2003, Turki menolak untuk bekerja sama dengan koalisi menentang Saddam Hussein, karena ada Suriah di dalamnya.

Lalu ada masalah apa antara Turki dan Kurdi?

Sebagaimana dikutip dari Politico, suku kurdi merupakan etnis terbesar di Timur Tengah. Tapi setelah Perang Dunia I, Kurdi tak bisa memiliki negara sendiri, dan tersebar di Turki, Suriah, Irak dan Iran.

Sebagaimana kelompok minoritas, suku ini kerap menghadapi represi. Dengan sokongan dari grup milisi Partai Pekerja Kurdi (PKK), kelompok ini meminta kemerdekaan dari Turki.

Tahun 1980, kekerasan terjadi antara pemerintah Turki dan PKK. Ini membunuh 10 ribu orang. Saat itu PKK disebut sebagai organisasi teroris, baik oleh Ankara, AS maupun Uni Eropa.

Saat perang Suriah terjadi, pemerintah Suriah yang diyakini Turki terafiliasi dengan PKK yakni Unit Proteksi Rakyat (YPG), mengontrol Suriah Barat Laut. Wilayah ini dekat dengan perbatasan Turki.

Gas

Ada sebuah teori konspirasi yaitu rencana pembangunan pipa gas. Mengutip ANSA, kantor berita Italia, ada rencana untuk membangun jaringan pipa gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) dari Qatar yang tersambung sampai ke Eropa.

Pipa tersebut membentang melalui Arab Saudi, Kuwait, dan Irak.

Qatar adalah eksportir LNG terbesar di dunia. Pada 2018, ekspor LNG Qatar mencapai 104,8 miliar meter kubik.

"Pipa sudah siap di Turki untuk menerima pasokan gas tersebut. Hanya saja ada penghalang yaitu Al-Assad. Pada 2009, Al-Assad menolak proposal dari Qatar karena menjaga kepentingan sekutunya, Rusia," sebut Felix Imonti, pengamat energi, seperti dikutip dari ANSA.

Rusia adalah pemasok gas utama di Benua Biru. Mengutip data Eurostat, sekitar 37% pasokan gas di Uni Eropa datang dari Negeri Beruang Merah.

Qatar dan Turki yang sudah bersiap membangun jaringan gas tentu gigit jari. Oleh karena itu, Al-Assad harus disingkirkan.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terbaru - Google Berita
February 18, 2020 at 05:18PM
https://ift.tt/2V3B6E2

Mengapa Turki Menyerang Suriah? - CNBC Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Mengapa Turki Menyerang Suriah? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.