Search

Melihat Kehidupan di Wuhan Sebulan Setelah Ditutup karena COVID-19 - Detiknews

Beijing -

Kasus COVID-19 dikhawatirkan akan terus merebak, dengan Indonesia telah melaporkan kasus pertamanya setelah Presiden Joko Widodo mengkonfirmasikan dua warga dinyatakan positif terjangkit virus corona, kemarin (2/03/2020).

Perilaku 'panic buying', atau membeli bahan kebutuhan hidup dalam jumlah besar dipicu dengan kepanikan juga mulai terjadi, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di Australia.

Para pakar kesehatan sejauh ini sudah mengatakan bahwa yang patut dilakukan untuk mewaspadai terkena virus corona adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri, seperti mencuci tangan, tidak menyentuh muka dengan tangan.

Apakah sudah diperlukan tindakan untuk menumpuk makanan di rumah?

Kota Wuhan, ibukota Provinisi Hubei dengan penduduk sekitar 11 juta jiwa diketahui menjadi tempat berasalnya virus corona, sejak awal tahun sudah dinyatakan tertutup dan sampai sekarang masih membatasi sebagian besar pergerakan warganya.

Lantas bagaimana keadaan warga di sana, setelah menjalani karantina massal lebih dari satu bulan?

Gerard, Eva, Yuli

Dari kiri: Gerard, Yuli dan Eva berharap kondisi Wuhan untuk segera kondusif agar dapat kembali kuliah. (News Video)

Dengan kota seperti Wuhan yang ditutup dan warga dibatasi pergerakannya, bagaimana kehidupan warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka?

Menurut kantor berita AFP, sebagian warga Wuhan mendapatkan pasokan makanan dengan menggunakan jasa antar, sejenis Gojek di Indonesia.

Di China, jejaring sosial yang digunakan adalah WeChat, yang sedang sangat populer di negeri tersebut.

Sejak kota Wuhan ditutup Januari lalu, pemerintah masih mengijinkan warga untuk meninggalkan kediaman mereka tiga hari sekali, sehingga saat itu masih ada waktu bagi warga untuk membeli bahan makanan untuk disimpan.

Namun sekarang di beberapa kawasan, larangan bepergian ke luar rumah sudah tidak diperbolehkan sama sekali.

Supermarket dan toko-toko di kota Wuhan bahkan sudah membuat layanan antar di WeChat, sehingga warga bisa membeli makanan, seperti daging, susu atau sayuran.

Di beberapa kawasan, warga bisa saling berhubungan, mereka membeli barang dalam jumlah besar, untuk kemudian dikirimkan ke rumahnya masing-masing.

Salah seorang warga di Wuhan bernama Guo Jing mengatakan kepada AFP bahwa melakukan order bersama warga lain merupakan satu-satunya cara untuknya bisa membeli makanan.

Di kawasan pemukimannya, dia mendapat jatah membeli 6 kg sayuran, yang terdiri dari lima jenis sayuran, dengan harga sekitar Rp 100 ribu.

"Kita tidak memiliki pilihan dengan makanan yang akan kita santap," kata Guo.

"Kita tidak memiliki pilihan pribadi lagi."

Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia

(ita/ita)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terbaru - Google Berita
March 03, 2020 at 01:11PM
https://ift.tt/2PH3IPM

Melihat Kehidupan di Wuhan Sebulan Setelah Ditutup karena COVID-19 - Detiknews
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melihat Kehidupan di Wuhan Sebulan Setelah Ditutup karena COVID-19 - Detiknews"

Post a Comment

Powered by Blogger.