Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, 19 orang tersebut tewas dalam serangan terhadap konvoi militer di daerah Jabal al-Zawiya dan sebuah pangkalan di dekat kota Maaret al-Numan, di provinsi Idlib, barat laut Suriah.
Laporan tersebut muncul beberapa jam setelah Turki menembak jatuh dua pesawat tempur Suriah. Peristiwa ini terjadi akibat meningkatnya serangan terhadap pemerintah Damaskus di Idlib, di mana para pejuang Islam yang didukung oleh Ankara menjadi penghalang terbesar bagi Damaskus merebut kembali kendali atas Suriah.
Di sisi lain, Turki membenarkan operasi militer penuh terhadap pasukan Suriah yang didukung Rusia pasca terjadinya serangan udara yang dituduhkan pada Damaskus yang tewaskan 34 tentara Turki tewas pekan lalu.
"Satu sistem anti-pesawat yang menembak jatuh salah satu drone bersenjata kami dan dua sistem anti-pesawat lainnya telah hancur, dan dua pesawat rezim SU-24 yang menyerang pesawat kami telah jatuh," kata kementerian pertahanan Turki, dikutip dari AFP.
Situasi di Idlib sudah bergejolak karena pemerintah Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, menekan serangan di wilayah itu dalam upaya untuk merebut kembali wilayah oposisi terakhir dalam perang saudara sembilan tahun silam.
Konfrontasi antara pasukan Suriah yang didukung Rusia dan pemberontak Suriah yang didukung Turki, memicu kekhawatiran atas konflik yang lebih luas dan krisis migran di Eropa yang serupa dengan 2015 silam.
Akibat peristiwa ini, jumlah migran melonjak di sepanjang perbatasan setelah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Ia berusaha untuk menekan Uni Eropa atas Suriah, mengatakan negara itu telah "membuka pintu" ke Eropa.
Maka dari itu, Yunani mengatakan bahwa mereka telah memblokir hampir 10.000 migran di perbatasannya dengan Turki.
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengumumkan operasi 'Perisai Musim Semi' untuk pertama kalinya, dan menambahkan bahwa "berhasil berlanjut". Pasukan Turki menghantam posisi pemerintah Suriah setelah Erdogan memperingatkan Damaskus akan "membayar harga" untuk serangan udara itu.
Di bawah kesepakatan 2018 dengan Rusia yang dimaksudkan untuk membuat ketenangan bagi Idlib, Turki memiliki 12 pos pengamatan di Suriah, tetapi beberapa telah mendapat kecaman dari pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
(sef/sef)
Dunia - Terbaru - Google Berita
March 02, 2020 at 07:33AM
https://ift.tt/39eOPvT
Turki Jatuhkan Rudal ke Suriah, 19 Tentara Tewas - CNBC Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Turki Jatuhkan Rudal ke Suriah, 19 Tentara Tewas - CNBC Indonesia"
Post a Comment