Catatan redaksi: WHO telah resmi menetapkan COVID-19 sebagai sebuah pandemi.
SETIAP orang sekarang membicarakan coronavirus.
Sebagai seorang ahli epidemiologi, saya tertarik ketika mendengar orang menggunakan istilah teknis — seperti karantina atau “super spreader” atau angka reproduktif – yang biasanya dipakai oleh saya dan kolega dalam pekerjaan sehari-hari.
Tapi saya juga mendengar pembaca berita dan tetangga mencampur-campur tiga kata penting: wabah, epidemi, dan pandemi.
Secara sederhana, perbedaan antara ketiga skenario penyebaran penyakit di atas adalah persoalan skala.
Wabah
Kecil, tapi luar biasa.
Dengan menelusuri penyakit-penyakit sepanjang waktu dan wilayah geografis, para ahli epidemiologi mengetahui cara memprediksi berapa banyak kasus penyakit yang normalnya terjadi di dalam periode waktu, tempat, dan populasi tertentu.
Sebuah wabah adalah peningkatan jumlah kasus yang jelas terlihat, meski kecil, jika dibandingkan dengan jumlah “normal” yang diantisipasi.
Bayangkan apabila tiba-tiba jumlah anak kecil yang terkena diare meningkat di sebuah tempat penitipan anak. Satu atau dua anak sakit mungkin saja normal di hari-hari biasa, tapi jika 15 anak sekaligus menderita diare, ini berarti wabah.
Ketika sebuah penyakit baru muncul, wabah memang jadi lebih jelas terlihat karena jumlah kasus yang diantisipasi akibat penyakit itu masih kosong.
Dunia - Terbaru - Google Berita
March 12, 2020 at 08:49AM
https://ift.tt/39JBpIv
Virus Corona Pandemi Global, Apa Bedanya dengan Epidemi dan Wabah? - Kompas.com - KOMPAS.com
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Virus Corona Pandemi Global, Apa Bedanya dengan Epidemi dan Wabah? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment