Langkah Trump itu membuat investor khawatir bahwa hal ini akan menghambat penyelesaian kesepakatan perdagangan AS-China pada akhir tahun.
"Ini tidak menyenangkan bagi pihak China," kata analis Westpac FX Imre Speizer sebagaimana dilansir dari Al-Jazeera.
"Dan kami semakin dekat ke titik ketika kesepakatan ini perlu ditandatangani ... pasar bereaksi seolah-olah itu dapat menghambat pekerjaan itu."
Berdasarkan hal ini, Kay Van-Petersen, ahli strategi makro global di Saxo Capital Markets di Singapura mengatakan bahwa situasi saat ini antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu bisa semakin buruk.
Apalagi dalam hal perang dagang. Hal ini pada akhirnya akan mengarah pada penurunan lebih lanjut di pasar saham.
"Saya pikir itu bisa dengan mudah menjadi jauh lebih buruk," kata Kay.
"Kami berpotensi melihat peluang lebih besar untuk (saham-saham) bergerak ke bawah berdasarkan apa yang terjadi dalam 24-48 jam ke depan."
Trump menandatangani UU pro-demokrasi Hong Kong pada hari Rabu waktu AS. Menurut laporan, UU demokrasi itu akan memungkinkan dijatuhkannya sanksi terhadap pejabat China dan Hong Kong yang dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Hong Kong.
UU ini juga akan mengharuskan perwakilan dari departemen luar negeri AS untuk melakukan tinjauan setiap tahunnya mengenai apakah Hong Kong memiliki otonomi yang cukup. Ini merupakan salah satu syarat yang membuat Hong Kong bisa memiliki hubungan dagang yang istimewa dengan AS.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri China mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa negara itu tidak akan tinggal diam begitu saja melihat tindakan AS.
Ini adalah campur tangan murni dalam urusan dalam negeri China," kata kementerian luar negeri China, beberapa jam setelah UU itu ditandatangani Trump.
"RUU ini, yang dikecam oleh semua orang China, termasuk rekan senegaranya Hong Kong, penuh dengan prasangka dan kesombongan. Itu membuat Hong Kong terintimidasi dan terancam," tambah lembaga itu.
Berdasarkan data pada pukul 13.00 WIB, bursa utama di Asia kecuali IHSG masuk ke zona merah. Bursa Tokyo misalnya melemah pada perdagangan pertama Jumat (29/11/2019).
(sef/sef)
Dunia - Terkini - Google Berita
November 29, 2019 at 01:56PM
https://ift.tt/2Y19CxW
Gegara Trump! AS-China Panas, Investor Asia Kelabakan - CNBC Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gegara Trump! AS-China Panas, Investor Asia Kelabakan - CNBC Indonesia"
Post a Comment