/data/photo/2020/01/08/5e155cd28f0f9.jpg)
KOMPAS.com - Kematian Jenderal sekaligus pemimpin Pasukan al-Quds Iran Qasem Soleimani membuat situasi di Timur Tengah memanas.
Qasem tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat di Bandara Baghdad, Irak, pekan lalu.
Pasca-serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan akan menuntut balas kematian Soleimani.
Beberapa jam setelah pemakaman Soleimani pada Rabu (8/1/2020), Garda Revolusi Iran menghujani markas militer AS di Irak dengan puluhan rudal.
Menurut pemimpin Iran tersebut, serangan tersebut merupakan balasan dari kematian Soleimani dan mengancam akan melancarkan serangan lebih mematikan jika AS membalas.
Merespons ancaman Iran ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan, AS menarik diri dari peluang perang dengan Iran.
Hal itu dikatakannya dalam jumpa pers, Rabu (8/1/2020) pagi di Gedung Putih.
Baca juga: Jatuhnya Boeing 737 Ukraina, Iran Tak Akan Serahkan Kotak Hitam Pesawat ke Pabrikan dan AS
Menanggapi sikap Trump tersebut, Dosen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati menilai, sikap itu diambil Trump karena ada risiko besar yang harus ditanggung jika AS melawan balik Iran.
Risikonya, perang regional yang tak akan pernah habisnya, seperti yang terjadi di Suriah.
Menurutn Mutiah, AS juga memiliki pengalaman warga negaranya yang terancam di seluruh dunia.
Dunia - Terbaru - Google Berita
January 09, 2020 at 07:37PM
https://ift.tt/2t4MDHt
Di Balik Sikap Trump yang Akhirnya Pilih Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran... - Kompas.com - KOMPAS.com
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Di Balik Sikap Trump yang Akhirnya Pilih Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran... - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment