Banyak yang khawatir tindakan AS tersebut akan memprovokasi Iran dan memicu terjadinya Perang Dunia III.
Adapun serangan AS terhadap Soleimani ini juga membuat beberapa negara di dunia turut buka suara. Seperti yang dilansir dari kantor berita Turki Anadolu Agency dalam laman aa.com.tr, Presiden Rusia Vladimir Putin menyuarakan keprihatinan atas kejadian tersebut.
Demikian pula Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ikut merespons serangan udara AS yang menewaskan seorang komandan tinggi Iran.
Kedua pemimpin dunia itu mengemukakan kemungkinan pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani dapat meningkatkan situasi yang lebih panas di Timur Tengah.
Di waktu berbeda, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemogokan itu akan mengarah pada peningkatan tajam di kawasan itu, dan memuji Soleimani sebagai seorang pemimpin militer yang kompeten, memiliki otoritas yang layak dan pengaruh besar di seluruh kawasan Timur Tengah.
"Dia adalah pendiri perlawanan bersenjata untuk Daesh /ISIS dan kelompok-kelompok teror Al Qaeda di Suriah dan Irak, katanya.
Sementara itu, Pakistan dan India juga mendesak untuk menahan diri setelah pembunuhan Soleimani. Pakistan menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian pembunuhan komandan elit Iran Quds Force Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan eskalasi di Timur Tengah sangat mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Pakistan juga meminta semua pihak yang berkepentingan untuk menahan diri secara maksimal atau terlibat secara konstruktif untuk mengurangi situasi panas.
"Penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial adalah prinsip dasar Piagam PBB, yang harus dipatuhi. Penting juga untuk menghindari tindakan sepihak dan penggunaan kekuatan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Aisha Farooqui.
Kementerian Urusan Luar Negeri India mengatakan New Delhi telah secara konsisten menganjurkan pengendalian diri dan terus melakukannya.
"Kami telah mencatat bahwa seorang pemimpin senior Iran telah terbunuh oleh AS. Meningkatnya ketegangan telah mengejutkan dunia. Perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan ini sangat penting bagi India. Sangat penting bahwa situasi tidak meningkat lebih jauh," katanya dalam sebuah pernyataan.
Tidak hanya itu, pemerintah Afrika Selatan pun mengatakan pihaknya khawatir dengan meningkatnya ketegangan di Irak yang bisa berdampak jauh tidak hanya bagi Timur Tengah, tetapi juga perdamaian dan keamanan internasional.
"Afrika Selatan menegaskan kembali dukungan Dewan Keamanan PBB untuk kemerdekaan, kedaulatan, persatuan, integritas teritorial dan kemakmuran Irak," kata Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah AS mengkonfirmasi pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran) dan Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Irandalam sebuah serangan udara.
Demikian pula Pemerintah Indonesia ikut angkat bicara mengenai meningginya tensi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Kedua belah pihak, diminta untuk menahan diri.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, melalui pernyataan yang dirilis di laman resmi kemlu.go.id menyikapi situasi yang terjadi di Timur Tengah, seperti dikutip Sabtu (4/1/2020).
"Indonesia prihatin dengan situasi yang meningkat di Irak," tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri. (hps/hps)
Dunia - Terkini - Google Berita
January 04, 2020 at 12:41PM
https://ift.tt/39zenEF
Serangan AS Bunuh Jenderal Iran, Begini Respons Dunia? - CNBC Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serangan AS Bunuh Jenderal Iran, Begini Respons Dunia? - CNBC Indonesia"
Post a Comment