TEHERAN, KOMPAS.com - Eks komandan Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka bakal balas dendam setelah jenderal top Qasem Soleimani tewas diserang AS.
Soleimani yang adalah komandan Pasukan Quds tewas dalam serangan yang terjadi di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Jenderal Qasem Soleimani tewas bersama pemimpin pasukan paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Baghdad.
Baca juga: Komandan Top Iran Tewas dalam Serangan di Bandara Irak
Mantan kepala Garda Revolusi Mohsen Rezai, langsung merespons kematian Soleimani di Twitter, dilansir AFP Jumat (3/1/2019).
"Qasem Soleimani menjadi martir. Kami jelas akan melakukan balas dendam secara mengerikan terhadap AS," ancam Rezai yang kini Ketua Dewan Kemanfaatan Iran.
Badan keamanan Iran langsung menggelar pertemuan darurat untuk membahas kematian jenderal yang dikenal berpengaruh itu.
"Dalam beberapa jam ke depan, Dewan Keamann Nasional Tertinggi akan bertemu untuk mendiskusikan serangan mematikan terhadap Jenderal Qasem Soleimani," ujar juru bicara Keyvan Khosravi.
Soleimani dan Muhandis tewas bersama enam orang lainnya, ketika konvoi kendaraan mereka diserang oleh rentetan rudal.
Pentagon mengumumkan, mereka memang menggelar serangan yang membunuh Soleimani "atas arahan" dari Presiden Donald Trump.
"Atas arahan presiden, militer AS menggunakan tindakan penting dengan membunuh Qasem Soleimani, Kepala Pasukan Quds," ujar Pentagon.
Pentagon menyatakan, perwira berpangkat Mayor Jenderal itu secara aktif merencanakan serangan terhadap diplomat maupun militer AS di Timur Tengah.
"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds bertanggung jawab atas kematian ratusan warga AS maupun koalisi, serta ribuan orang yang terluka," jelas Pentagon.
Washington menjelaskan, perwira tinggi berusia 62 tahun itu mendalangi serangan terhadap markas mereka di Irak.
Baca juga: Jenderal Top Iran Tewas dalam Serangan AS atas Arahan Presiden
Termasuk, serangan roket yang menewaskan seorang kontraktor sipil AS di wilayah Kirkuk pada Jumat pekan lalu (27/12/2019).
"Amerika Serikat akan terus melanjutkan segala tindakan untuk melindungi warga dan kepentingan kami di mana pun mereka berada," tegas Pentagon.
Sementara Presiden Donald Trump merilis gambar bendera AS dalam kicauannya di Twitter menyusul kematian komandan top Iran itu.
Serangan itu terjadi tiga hari setelah massa yang merupakan pendukung Hashed menyerbut Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Aksi protes berujung kerusuhan tersebut terjadi setelah Pentagon menggelar serangan udara yang menewaskan 25 orang anggota Hashed.
Serangan yang terjadi Minggu (29/12/2019) itu disebut Washington merupakan balasan atas serangan roket yang menewaskan kontraktor sipil itu.
Baca juga: Kedutaan Besar AS di Irak Diserang, Trump Ancam Iran
Dunia - Terkini - Google Berita
January 03, 2020 at 12:30PM
https://ift.tt/2QkvWkc
Jenderal Top Iran Tewas Diserang AS, Eks Komandan Garda Revolusi: Kami Akan Balas Dendam - Kompas.com - Internasional Kompas.com
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jenderal Top Iran Tewas Diserang AS, Eks Komandan Garda Revolusi: Kami Akan Balas Dendam - Kompas.com - Internasional Kompas.com"
Post a Comment