Search

Rouhani Klaim Pengayaan Uranium Iran Meroket, Gegara Trump? - CNBC Indonesia

Teheran, CNBC Indonesia - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan pengayaan uranium yang dilakukan Iran lebih banyak sebelum kesepakatan perjanjian nuklir 2015. Demikian disampaikan Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Iran, Kamis (16/1/2020) waktu setempat.

"Tekanan telah meningkat di Iran tetapi kami terus berkembang," katanya sebagaimana dilaporkan Reuters.

Secara bertahap, Iran mengurangi komitmen terhadap perjanjian nuklir sebagai balasan atas langkah Amerika Serikat (AS) yang meninggalkan perjanjian itu pada 2018 lalu. Sebab, setelah mengundurkan diri, AS kembali menerapkan sanksi pada Iran.

Sanksi yang dijatuhkan AS meliputi sanksi ekonomi di mana Iran dipersulit dalam menjual minyak ke negara lain. Langkah itu menekan penjualan minyak mentah Iran lebih dari 80% dan akhirnya mengganggu ekonomi negara itu.

Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan akan menerapkan saksi lagi kepada Iran. Hal itu diumumkan di tengah ketegangan mereka yang meningkat. Ini setelah AS melakukan serangan yang menewaskan pemimpin Pasukan Quds, sayap eksternal Garda Revolusi Iran, yaitu Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari lalu. Sanksi baru itu merupakan hukuman bagi Iran yang melakukan serangan balasan pada AS.

"AS akan segera memperberat sanksi ekonomi kepada rezim Iran," jelas Trump pekan lalu.

(miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terbaru - Google Berita
January 16, 2020 at 06:11PM
https://ift.tt/2uNA9V0

Rouhani Klaim Pengayaan Uranium Iran Meroket, Gegara Trump? - CNBC Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Rouhani Klaim Pengayaan Uranium Iran Meroket, Gegara Trump? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.