Search

AS Catat Rekor Kematian Harian Terbesar, Trump Minta Warganya Pakai Masker - kompas.id

REUTERS/JONATHAN ERNST

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pernyataan pada konferensi pers di Gedung Putih, Washington DC, AS, 13 Maret 2020. Pada kesempatan itu, Trump menyatakan keadaan darurat nasional karena pandemi virus korona.

WASHINGTON DC, SABTU — Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (3/4/2020) waktu setempat merekomendasikan warga AS untuk mengenakan masker kain secara sukarela terkait kelangkaan masker medis guna mencegah penyebaran virus korona tipe baru. Namun, Trump mengatakan, dirinya memilih untuk tidak menggunakan masker.

Rekomendasi penggunaan masker kain itu muncul ketika AS, menurut perhitungan penelusuran data oleh Johns Hopkins University, mencatat rekor baru terkait jumlah kematian Covid-19 dalam satu hari, yakni 1.480 kematian. Ini merupakan jumlah kematian terbanyak dalam satu hari di seluruh dunia sejak pandemi virus korona dimulai. Angka kematian itu dihitung mulai dari Kamis (2/4/2020) pukul 20.30 hingga Jumat pada jam yang sama.

Jumlah itu sudah melampaui jumlah kematian di AS sehari sebelumnya, yakni 1.169 kematian. Johns Hopkins University mencatat, hingga kini jumlah warga AS yang meninggal akibat Covid-19 sejak wabah ini melanda negara tersebut mencapai 7.406 orang. Sekitar seperempat dari korban meninggal itu berada di New York City.

Baca juga : Mengapa Negara Sekuat AS Pun Terseok-seok Menghadapi Wabah Covid-19?

Trump mengatakan, rekomendasi Pemerintah AS untuk warga AS adalah agar mengenakan masker nonmedis atau masker kain di tempat-tempat umum, seperti toko dan supermarket. Rekomendasi ini akan berlangsung ”untuk jangka waktu tertentu”.

AFP/GETTY IMAGES/MARIO TAMA

Para perawat dan pengunjuk rasa berdemonstrasi terkait kelangkaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan di UCI Medical Center, Orange, California, AS, Jumat (3/4/2020).

Dalam briefing harian dengan wartawan, Trump menekankan bahwa rekomendasi baru itu tidak boleh dilihat sebagai pengganti langkah-langkah pembatasan sosial yang dianggap sebagai kunci untuk memperlambat wabah.

”(Penggunaan) masker itu benar-benar hal yang sukarela. Anda bisa melakukannya atau Anda tidak harus melakukannya. Saya memilih untuk tidak melakukannya, tetapi beberapa orang mungkin ingin melakukannya dan itu tidak apa-apa,” tutur Trump.

Ketika ditanya tentang alasan keputusannya memilih tidak mengenakan masker, Trump merujuk pada pertemuan-pertemuan yang harus dia lakukan. ”Ketika saya menyapa presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu, saya tidak melihat mereka menggunakan masker, begitu juga saya,” kata Trump.

Keputusan untuk mempromosikan penggunaan masker kain muncul ketika sejumlah gubernur negara bagian dan rumah sakit menuntut pasokan masker tingkat medis yang mulai langka. Hal ini juga terjadi ketika para ahli mempertanyakan keputusan Pemerintah AS yang tidak mendesak penggunaan masker secara luas, berbeda dengan negara-negara lain yang terkena virus.

Baca juga : AS Jadi Episentrum Pandemi Covid-19, Trump Akan Menelepon Xi

”Apa yang telah berubah dalam rekomendasi kami? Penting untuk mengetahui bahwa kita sekarang tahu dari penelitian baru-baru ini bahwa sebagian besar orang yang mengidap virus korona tidak memiliki gejala,” kata Jerome Adams, Kepala Korps Layanan Kesehatan Umum AS (PHSCC).

Dia mencatat, bukti baru menunjukkan penularan virus korona bisa saat orang berbicara selain batuk dan bersin. ”Bahkan, mereka yang akhirnya menjadi pragejala, berarti mereka akan mengembangkan gejala di masa depan, dapat menularkan virus kepada orang lain sebelum mereka menunjukkan gejala,” lanjut Adams.

AFP/TIMOTIUS A CLARY

Pasukan Garda Nasional memberikan makanan kepada penduduk di Westchester Community Opportunity Program Inc (WestCOP) di New Rochelle, New York, pada 12 Maret 2020.

Masker kain

Trump mengatakan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak merekomendasikan penggunaan masker medis bagi masyarakat umum. Ia menambahkan, warga AS dapat membuat masker kain di rumah masing-masing.

Produsen masker 3M Co, Jumat, mengatakan, pihaknya akan memproduksi lebih banyak masker respirator N95 untuk AS yang sedang memerangi pandemi virus korona. Akan tetapi, 3M Co juga memperingatkan tentang ”implikasi kemanusiaan” karena membatasi pasokan ke negara lain, seperti yang diarahkan Trump.

Trump mengaku kurang nyaman dengan apa yang disampaikan 3M Co tersebut saat ditanya wartawan mengenai pesanan masker kepada produsen asal Kanada tersebut. ”Saya mendengar apa yang dia katakan hari ini. Saya tidak kenal pria itu, tapi kita tidak senang dengan 3M,” ujar Trump.

Baca juga : Pro-Kontra Efektivitas Pemakaian Masker untuk Cegah Penularan Virus Korona

Sudah Berlangganan? Silakan Masuk

Baca Berita Korona Terkini di Kompas.id, GRATIS

Harian Kompas berikan BEBAS AKSES untuk seluruh artikel di Kompas.id terkait virus korona.

Namun, Trump juga membidik negara-negara bagian dengan mengatakan mereka seharusnya lebih siap untuk menanggapi pandemi dengan persediaan obat-obatan mereka sendiri, dan seharusnya tidak mengharapkan persediaan federal untuk memenuhi kebutuhan mereka.

”Banyak negara benar-benar tidak siap untuk ini, jadi kami harus melihat persediaan federal. Kami telah menghabiskan banyak waktu, upaya, dan miliaran dollar untuk memastikan bahwa mereka memiliki apa yang seharusnya mereka miliki,” kata Trump.

GETTY IMAGES/AFP/SPENCER PLATT

Situasi pusat keramaian Times Square di Kota New York, AS, 22 Maret 2020, tampak kosong. Tidak ada mobil dan pejalan kaki untuk mencegah penyebaran virus korona.

Berpacu lawan waktu

Kenaikan terbesar jumlah kematian akibat wabah Covid-19 di AS, Jumat, terjadi di dua titik zona merah, yakni New York dan Louisiana. Lonjakan angka kematian di New York City dan New Orleans memperlihatkan gelombang penularan virus yang diperkirakan bakal membuat rumah sakit-rumah sakit dipenuhi pasien, termasuk di wilayah-wilayah perkotaan yang selama ini memiliki sistem kesehatan memadai.

Dalam situasi tersebut, para gubernur, wali kota, dan para dokter telah memperingatkan masalah kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas pertolongan pertama dan pekerja medis di garda terdepan serta kelangkaan ventilator dan perlengkapan medis lainnya.

Sejumlah kota kini juga berjibaku memperluas kapasitas rumah sakit, merekrut tenaga kesehatan profesional, termasuk yang telah pensiun, guna memenuhi kekurangan tenaga medis dan kasur untuk pasien. ”New York benar-benar berpacu dengan waktu,” kata Bill de Blasio, Wali Kota New York City.

”Kami berurusan dengan musuh yang membunuh ribuan warga Amerika, dan banyak orang sekarat yang tak ingin mati.”

AFP/GETTY IMAGES/STEPHANIE KEITH

Para tenaga kesehatan Mount Sinai dalam unjuk rasa di New York City, AS, Jumat (3/4/2020), membawa foto petugas medis yang meninggal saat bertugas menangani wabah Covid-19.

Para dokter dan perawat, yang saat ini mengalami kekurangan masker dan alat pelindung diri lainnya, dihadapkan pada pemandangan mengenaskan. Seorang dokter di sebuah rumah sakit di New York City menuturkan, saat ia tiba dan akan memulai tugasnya, Jumat, tiga orang dari pasien Covid-19 meninggal pada pagi hari. Beberapa jam kemudian, ia memasukkan dua pasien ke ruang perawatan intensif.

”Saya belum pernah melihat situasi seperti ini. Saya bahkan belum pernah mendengar hal seperti ini terjadi di dunia negara maju,” ujar dokter yang tak mau disebut namanya itu karena tak memiliki otoritas berbicara kepada media dalam wawancara dengan kantor berita Reuters.

Saya belum pernah melihat situasi seperti ini. Saya bahkan belum pernah mendengar hal seperti ini terjadi di dunia negara maju.

Kebanyakan para pasien sakit parah itu digambarkan menderita sendirian. Staf medis melarang keluarga dan kerabat mereka menjenguk para pasien itu untuk mencegah penularan lebih luas.

Craig Spencer, direktur kesehatan global pada Columbia University Medical Center, New York, melukiskan pemandangan di dalam tenda-tenda rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid-19.

”Di dalam tenda-tenda itu, saya melihat banyak sekali penderitaan, kesendirian, dan kematian. Orang-orang sekarat dalam kesendirian,” tulis Spencer melalui akun Twitternya, Kamis malam.

AFP/GETTY IMAGES/SPENCER PLATT

Petugas kesehatan membawa pasien ke tenda tempat perawatan khusus untuk kasus virus korona di Maimonides Medical Center di Brooklyn, New York City, AS, Kamis (2/4/2020).

Di New Jersey, Gubernur Phil Murphy memerintahkan pemasangan bendera setengah tiang sepanjang kondisi darurat berlangsung. Ia menyebut, negara bagian yang dipimpinnya merupakan wilayah yang pertama kali mengeluarkan perintah tersebut.

Donasi

Dari New York, AS, dilaporkan bahwa pemain Philadelphia Phillies, Bryce Harper, dan pitcher New York Mets, Steven Matz, merupakan dua pemain bisbol yang ikut memberikan sumbangan untuk upaya pencegahan virus korona. Harper dan istrinya, Kayla, memberikan donasi sebesar 500.000 dollar AS (Rp 8 miliar) kepada Direct Relief dan Three Square di kota asalnya, Las Vegas, dan Philabundance di Philadelphia.

”Sekarang adalah saatnya untuk bersatu dan mematuhi pedoman profesional medis! Kami berharap yang terbaik untuk semua dengan doa-doa kami selama waktu ini,” kata Harper.

Baca juga : Laboratorium Kesehatan  Hewan AS Membantu Tes Covid-19 pada Manusia

Sementara Steven Matz meminta yayasannya menyumbangkan 32.000 dollar AS (Rp 512 juta) untuk petugas pertolongan pertama dan rumah sakit di New York. Dua angka pertama sesuai dengan nomor seragamnya. Matz menulis di Twitter pada hari Jumat bahwa uang donasi itu akan diberikan oleh TRU32.

”Terima kasih kepada mereka yang mendukung dan berkontribusi pada program ini sepanjang tahun. Sebagian karena kemurahan hati Anda, kami dapat melakukannya sekarang. Sumbangan pertama dari tiga sumbangan akan kami berikan kepada salah satu rumah sakit paling parah di NYC, Rumah Sakit Elmhurst di Queens, sangat dekat dengan Mets Citi Field kami,” tulis Matz. (AFP/REUTERS/AP/SAM)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terbaru - Google Berita
April 04, 2020 at 03:50PM
https://ift.tt/348HRqs

AS Catat Rekor Kematian Harian Terbesar, Trump Minta Warganya Pakai Masker - kompas.id
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "AS Catat Rekor Kematian Harian Terbesar, Trump Minta Warganya Pakai Masker - kompas.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.