Tadi malam Gilead Science sebagai produsen remdesivir, mengatakan obat racikannya itu manjur untuk dijadikan antivirus dalam menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19.
CNBC Internasional melaporkan Gilead melakukan uji klinis terhadap 397 pasien penderita parah COVID-19. Kemudian pasien tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama diberi obat remdesivir selama 5 hari sementara yang lain diberi remdesivir untuk 10 hari.
Hasilnya, lebih dari setengah pasien yang dirawat diperbolehkan pulang dalam waktu 14 hari. Sebanyak 64,5% pasien dari kelompok pertama yang mendapatkan remdesivir dalam waktu yang lebih singkat dan 53,8% dari kelompok kedua sudah diizinkan untuk pulang.
"Data ini menggembirakan karena menunjukkan bahwa pasien yang menerima remdesivir yang lebih pendek jangka waktunya yakni lima hari mengalami peningkatan klinis yang serupa dengan pasien yang menerima pengobatan 10 hari," kata Aruna Subramanian, pemimpin peneliti dalam uji klinis tersebut, sebagaimana diwartakan CNBC International.
Namun studi tersebut hanya fokus pada dua kelompok eksperimen saja tanpa kontrol. Artinya pasien yang tidak diberi remdesivir tidak dievaluasi. Bagaimanapun juga hasil ini dianggap sebagai sebuah kemajuan di tengah tidak tersedianya obat yang ampuh melawan virus ganas yang pertama kali merebak di China ini.
Remdesivir sebelumnya juga sudah diuji untuk menyembuhkan penyakit SARS, MERS hingga Ebola. Hasilnya bisa dibilang cukup menjanjikan walau masih membutuhkan investigasi lebih lanjut. Kini semua berharap bahwa obat ini benar-benar mujarab untuk menyembuhkan Covid-19.
Sesaat setelah kabar gembira ini tersiar, mantan komisioner FDA AS yang juga investor Dr. Scott Gootlieb juga ikut memberikan komentar. Ia menjelaskan remdesivir sebagai bagian dari toolbox yang lebih baik dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menurutnya ini belum bisa dikatakan sebagai home run atau pukulan kemenangan karena menemukan penangkal dari si virus. "Ini bukanlah obat, ini hanya sebuah obat potensial yang jika digunakan di fase awal penyakit akan mengurangi peluang memburuknya keadaan" begitu kata Gottlieb dalam sebuah wawancara di acara Squawk Box CNBC Internasional.
Terlepas dari tanggapan Dr. Gottlieb, hasil ini berhasil memunculkan optimisme baru, bahwa umat manusia akan kembali mencatatkan sejarah menang dalam peperangan melawan musuh tak kasat mata.
Dunia - Terbaru - Google Berita
April 30, 2020 at 02:16PM
https://ift.tt/3bSoAMZ
Remdesivir Buatan Gilead Katanya Bisa Atasi Corona, Mahal? - CNBC Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Remdesivir Buatan Gilead Katanya Bisa Atasi Corona, Mahal? - CNBC Indonesia"
Post a Comment