Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud melalui Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh bin Thahir Benten mengimbau umat Islam di seluruh dunia untuk menunda rencana umrah dan haji pada tahun 2020 ini di tengah kekhawatiran meluasnya pandemi virus corona Covid-19.
"Arab Saudi mendesak umat Islam untuk menunggu rencana menghadiri ziarah tahunan haji sampai ada kejelasan lebih tentang pandemi virus corona yang mematikan," kata Muhammad Saleh Benten dalam wawancara dengan televisi pemerintah, Al-Ekhbariya, Selasa, 31 Maret 2020, sebagaimana ditulis Reuters.
Saleh Benten mengatakan sesungguhnya Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya siap melayani jemaah haji dan umrah dalam segala situasi. Siap menjaga kesehatan umat muslim dan warga negaranya.
"Tapi kondisi saat ini di mana kita menghadapi pandemi global, kami telah meminta kepada saudara kita yang muslim di seluruh negara di dunia untuk menunda kesepakatan kontrak apa pun hingga jelasnya masalah ini. Kita berdoa semoga Allah Swt menjauhkan bencana ini dan InsyaAllah kita semua selamat dan berada dalam keadaan aman selalu," tuturnya.
Setiap tahun sekitar 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia berbondong-bondong mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekkah dan Madinah untuk menjalankan ritual ibadah haji selama seminggu.
Pemerintah Arab Saudi di bawah pimpinan Salman bin Abdul-Aziz Al Saud juga menunda sementara pelaksanaan ibadah umrah sepanjang tahun 2020. Juga menghentikan penerbangan internasional dan menutup akses masuk dan keluar beberapa kota di antaranya Mekkah, Madinah, dan Riyadh untuk mencegah penyebaran virus corona.
Situasi kasus virus corona Covid-19 di Arab Saudi hingga Kamis, 9 April 2020, pukul 08.22 WIB, sebanyak 2.932 terkonfirmasi positif, 631 di antaranya sembuh, selebihnya dalam perawatan.
Profil Salman bin Abdulaziz al Saud
Salman bin Abdulaziz al Saud lahir di Riyadh, Arab Saudi, 31 Desember 1935. Ia adalah putra ke-25 dari raja sekaligus pendiri Arab Saudi, Abdulaziz al Saud. Salman tumbuh besar bersama saudara-saudaranya di lingkungan Istana Kerajaan Arab Saudi.
Hidup di lingkungan istana membuat Salman terbiasa dengan penyambutan raja-raja atau kepala negara dari belahan dunia lain. Meski begitu, Salman tetap mengutamakan pendidikannya di sebuah sekolah khusus bagi pangeran di Riyadh.
Di sekolah, Salman mempelajari ilmu agama serta ilmu pengetahuan modern. Selain itu, ia telah menyelesaikan hapalan Alquran di usianya 10 tahun di bawah bimbingan langsung oleh Syeikh Abdullah Khayat, Imam Besar sekaligus Pendakwah Masjidil Haram.
Pada usia yang masih muda, 19 tahun, Salman telah ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riyadh pada 16 Maret 1954. Satu tahun kemudian, tepatnya 18 April 1955, Salman benar-benar diangkat sebagai Gubernur Riyadh. Ini merupakan pengalaman pertamanya dalam dunia pemerintahan.
Ia menjabat gubernur hingga lima dekade berturut-turut hingga 2011, dari Riyadh yang masih menjadi kota menengah dengan jumlah populasi 200 ribu orang, menjadi salah satu ibu kota dengan pertumbuhan paling pesat di Dunia Arab. Jumlah populasi Riyadh kini diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta orang.
Kita berdoa semoga Allah Swt menjauhkan bencana ini dan InsyaAllah kita semua selamat dan berada dalam keadaan aman selalu.
Di bawah kepemimpinannya, Riyadh mengalami kemajuan yang pesat terutama dalam pembangunan proyek infrastruktur. Jalan tol, sekolah, rumah sakit, universitas, museum, stadion olahraga, dan proyek kereta Metro Riyadh adalah bukti utama prestasinya.
Prestasinya dalam mengemban amanah gubernur tersebut membuatnya menonjol dalam proses penunjukan jajaran kabinet sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi pada 2011. Hal yang sama juga terjadi di kementerian yang dipimpinnya dengan perkembangan di berbagai sektor, terutama pelatihan tentara dan persenjataan. Salman bin Abdulaziz al Saud sukses memimpin salah satu latihan militer terbesar sepanjang berdirinya Arab Saudi.
Pada 18 Juni 2012, ia diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi setelah kakaknya, Nayef bin Abdulaziz al Saud meninggal dunia yang juga menjabat Mantan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi itu menderita sejumlah komplikasi penyakit hingga wafat pada usia 78 tahun.
Tiga tahun kemudian, Salman kemudian diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 di usia 79 tahun. Raja Salman bin Abdulaziz al Saud naik takhta setelah kakak tirinya Abdullah bin Abdulaziz al Saud meninggal dunia akibat pneumonia di usia 90 tahun.
Nama Istri
- Fahda binti Falah bin Sultan al Hithalayn
Nama Anak
- Pangeran Fahd bin Salman bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Ahmed bin Salman bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Sultan bin Salman bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Faisal bin Salman bin Abdulaziz al Saud
- Putri Hassa binti Salman bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Saud bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Mohammed bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Turki bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Khalid bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Nayif bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Bandar bin Abdulaziz al Saud
- Pangeran Rakan bin Abdulaziz al Saud
Jenjang Pendidikan
- Sekolah untuk Pangeran Arab Saudi
Jenjang Karier
- Plt Gubernur Riyadh (16 Maret 1954 – 18 April 1955)
- Gubernur Riyadh (18 April 1955 – 5 November 2011)
- Menteri Pertahanan Arab Saudi (5 November 2011 – 23 Januari 2015)
- Raja Arab Saudi (23 Januari 2015 – sekarang)
Penghargaan
- Doktor Honoris Causa dari Islamic University Madina
- Doktor Honoris Causa dari Waseda University, Jepang
- Medali Penghargaan dari Presiden Prancis Jacques Chirac (1985)
- Medali Penghargaan dari Raja Maroko Hassan II (1989)
- Medali Emas dari Bosnia dan Herzegovina
- Lencana PBB, dan lain-lain. []
Baca juga:
Berita terkait
Dunia - Terbaru - Google Berita
April 09, 2020 at 09:11AM
https://ift.tt/34p3nqV
Raja Salman, Tak Ada Umrah dan Haji Saat Wabah Corona - Tagar News
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Raja Salman, Tak Ada Umrah dan Haji Saat Wabah Corona - Tagar News"
Post a Comment