"COVID-19 berakselerasi dengan sangat cepat ... Dengan kata lain, penurunan akan jauh lebih lambat daripada naik," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa, Swiss, Senin (13/4/2020).
"Langkah-langkah kontrol harus direlaksasi dengan perlahan-lahan dan dengan kontrol. Tidak bisa sekaligus," ujarnya dikutip CNBC International.
Penularan virus harus benar-benar terkendali. Sistem pengawasan harus tersedia, baik untuk mendeteksi, mengisolasi atau merawat pasien.
Selain itu, kata Adhanom, minimalisasi wabah menyebar di rumah sakit dan panti jomblo harus dilakukan. Protokol pencegahan juga harus ada di sekolah dan lokasi kerja.
Belum lagi risiko penyakit yang datang dari luar negeri. "Langkah pengendalian baru bisa dicabut jika langkah kesehatan masyarakat yang tepat ada," teganya lagi.
Berdasarkan data Worldometer, AS kini menduduki posisi pertama dengan 585.469 kasus terjangkit, 23.592 kasus kematian, dan 36.205 kasus berhasil sembuh. Kasus terbanyak dan kematian terbanyak ada di negara bagian New York.
Sebelumnya, ahli imunologi top AS, Anthony Stephen Fauci, mengungkapkan optimisme, perekonomian bisa dibuka lagi, setidaknya di Mei 2020 ini. "Mudah-mudahan, kita akan melihat penurunan yang sangat tajam," katanya dikutip dari CNBC Internasional.
Sebelumnya Presiden Donald Trump tidak menginginkan adanya lockdown di AS. Namun, kini Gedung Putih memperluas "pedoman berinteraksi sosial" alias shutdown hingga akhir April mendatang.
(sef/sef)
Dunia - Terbaru - Google Berita
April 14, 2020 at 09:02AM
https://ift.tt/3a6j3kj
WHO Peringatkan AS, Ada apa? - CNBC Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "WHO Peringatkan AS, Ada apa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment