Pemerintah Kota Wuhan pada Jumat (17/4) melaporkan angka kematian sebanyak 1.290 pasien atau naik 50 persen sehingga totalnya mencapai 3.869 kasus.
Mereka juga menambahkan 325 kasus baru Covid-19 sehingga jumlahnya menjadi 50.333.
Sebelumnya China melaporkan pertambahan kasus dan kematian baru negara itu berjalan lambat dalam sebulan belakangan.
Bahkan pada Selasa (7/4) China melaporkan nol kematian baru akibat virus corona untuk kali pertama sejak negara itu melaporkan data pada Januari lalu.
Dalam sebuah pemberitahuan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan mengungkapkan empat alasan mengapa terjadi perbedaan data sehingga revisi mesti dilakukan.
Seperti dikutip dari Xinhua, alasan pertama yakni karena jumlah pasien yang melonjak pada tahap awal epidemi sehingga membuat petugas medis kewalahan dan terjadi keterlambatan pelaporan. Selain itu ada beberapa pasien meninggal di rumah tanpa dirawat di rumah sakit.
"Selama puncak upaya perawatan, rumah sakit beroperasi melebihi kapasitas dan staf medis sibuk menyelamatkan dan merawat pasien sehingga menyebabkan keterlambatan pelaporan, terlewat dan keliru," bunyi alasan kedua revisi.
Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian
|
Alasan ketiga yakni karena ada peningkatan cepat rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien Covid-19, termasuk yang dikelola oleh kementerian, Provinsi Hubei, Kota Wuhan dan distriknya, yang berafiliasi dengan perusahaan, serta rumah sakit swasta dan rumah sakit darurat.
Beberapa lembaga medis yang tidak ditautkan ke jaringan informasi epidemi gagal melaporkan data mereka tepat waktu.
Kemudian alasan keempat yakni informasi terdaftar dari beberapa pasien yang meninggal tidak lengkap, dan ada pengulangan serta kesalahan dalam pelaporan.
Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan mengatakan perbedaan data ini diketahui setelah sebuah kelompok untuk penyelidikan data besar virus corona dibentuk pada akhir Maret lalu.
Pejabat tersebut mengatakan kelompok itu menggunakan informasi dari sistem online dan mengumpulkan informasi lengkap dari semua lokasi guna memastikan bahwa fakta setiap kasus akurat serta setiap angka objektif dan benar.
"Apa yang ada di balik data epidemi adalah nyawa dan kesehatan masyarakat, serta kredibilitas pemerintah," kata pejabat itu. Dia menambahkan bahwa revisi data itu menunjukkan rasa hormat untuk setiap nyawa.
Dengan adanya penambahan data itu maka kini total kasus virus corona di China mencapai 82.692 dan 4.632 kematian. Sementara pasien sembuh hingga kini sebanyak 77.944 orang. (dea)
Dunia - Terbaru - Google Berita
April 17, 2020 at 03:25PM
https://ift.tt/3ai6wue
Wuhan Beberkan Alasan Revisi Data Kematian akibat Corona - CNN Indonesia
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wuhan Beberkan Alasan Revisi Data Kematian akibat Corona - CNN Indonesia"
Post a Comment