JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Maret 2020 turun 22,38 dollar AS per barrel atau 39,5 persen dari bulan sebelumnya.
"ICP Maret jadi 34,23 dollar AS per barrel atau turun 22,38 dollar AS per barrel dari 56,61 dollar AS per barrel pada Februari 2020," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (5/4/2020).
Besaran ICP tersebut, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 79.K/12/MEM/2019 tentang Penerapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2019 yang efektif mulai berlaku sejak 1 April 2020.
Baca juga: Jaga Pasokan, Pertamina Lakukan Penambahan Impor Minyak hingga Elpiji
Agung menjelaskan, penyebab utama dari penurunan ICP adalah penyebaran Covid-19 di sebagian besar negara-negara produksi minyak mentah sehingga mengakibatkan anjloknya penurunan produksi.
"Travel restriction di sejumlah negara turut mengakibatkan permintaan minyak global jadi menurun drastis," ujarnya.
Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 1,1 juta barrel per hari menjadi 99,90 juta barrel per hari.
Di sisi lain, IEA mengungkapkan adanya peningkatan stok minyak mentah AS pada bulan Maret 2020 sebesar 11,3 juta barel menjadi sebesar 455,4 juta barel dibandingkan bulan Februari 2020.
Baca juga: Rupiah Bergerak Menguat Terdorong Sentimen Harga Minyak
Sementara laporan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak ( OPEC) menunjukkan proyeksi permintaan minyak mentah global di tahun 2020 turun sebesar 1 juta barrel per hari menjadi 99,73 juta barrel per hari.
OPEC menyatakan, penurunan permintaan minyak di pasar internasional dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 diprediksi merosot 0,6 persen menjadi sebesar 2,4 persen akibat melemahnya perekonomian sejumlah negara maju dan dampak serangan Covid-19.
Faktor utama lain perubahan ICP Maret, jelas Agung, adalah keputusan Arab Saudi menurunkan harga jual minyak mentah mereka untuk merebut pangsa pasar dan berencana meningkatkan produksi setelah Rusia menolak bergabung dalam rencana tambahan pemotongan produksi OPEC+.
"Hal ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar atas kondisi yang telah over supply," kata Agung.
Baca juga: Trump Telepon Putin, Harga Minyak Mentah Naik
Sedangkan menurut Tim Harga Minyak Indonesia, crude oil throughput kilang-kilang di Jepang berkurang sebesar 2,81 juta barrel per hari dibandingkan kapasitas kilang sebesar 3,52 juta barel per hari di akhir bulan Maret 2020 jadi faktor penentu di kawasan Asia Pasifik.
Crude oil throughput adalah total volume minyak mentah yang tersedia bagi pembeli setelah transfer dari penjual ke pembeli.
Selain itu, kilang-kilang di Korea Selatan juga mengurangi konsumsi minyak mentah AS dan beralih ke minyak mentah Timur Tengah seiring berkurangnya WTI-Dubai serta diskon harga minyak mentah Timur Tengah.
Dunia - Terbaru - Google Berita
April 05, 2020 at 12:20PM
https://ift.tt/2wj2XpI
Imbas Corona, Harga Minyak RI Anjlok Hampir 40 Persen pada Maret 2020 - Kompas.com - KOMPAS.com
Dunia - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Imbas Corona, Harga Minyak RI Anjlok Hampir 40 Persen pada Maret 2020 - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment