Search

Dipersekusi Pemerintah Cina, Siapa Sebenarnya Etnis Uighur? - Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Topik tentang etnis Muslim Uighur sedang menghangat. Pertama, ketika dokumen resmi pemerintah Cina "Xinjiang Papers" bocor dan dirilis oleh New York Times. Kedua, setelah pesepakbola Arsenal keturunan Turki Mesut Ozil yang buka suara soal dukungannya terhadap Uighur.

Investigasi yang disebut "Kabel Cina" oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), juga semakin menerangkan tabir apa yang terjadi di Xinjiang.

Penahanan massal orang-orang Uighur di Cina dan etnis minoritas lainnya yang tinggal di wilayah barat Xinjiang telah memicu kekhawatiran dan kecaman di seluruh dunia.

Untuk lebih menjelaskan tindakan Cina di Xinjiang, perlu diketahui siapa sebenarnya etnis Uighur.

Dikutip dari Radio Free Asia, 23 Desember 2019, Uighur adalah orang Turki yang berasal dari Asia Tengah dan mendiami sebagian wilayah Tarim, Junghar, dan Turpan.

Uighur sendiri menyebut daerah ini secara kolektif sebagai Uighuristan, Turkestan Timur, dan kadang-kadang Turkestan Cina.

Area ini mencakup 2.000 km dari Timur ke Barat dan 1.650 km Utara ke Selatan, yang berbatasan dengan Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Afganistan, Pakistan, dan India, serta Provinsi Gansu dan Qinghai Cina dan Daerah Otonomi Tibet.

Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang Cina (XUAR) terdiri dari hampir seperenam wilayah Cina.

Penghuni pusat pelatihan pendidikan vokasi kota Kashgar berdansa saat kunjungan wartawan dan pejabat di Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina, Jumat, 4 Januari 2019. Kunjungan ini diorganisir oleh pemerintah Cina pasca kabar tindakan pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur. REUTERS/Ben Blanchard

Nama Uyghur, juga ditulis Uighur atau Uygur, pertama kali muncul dalam prasasti Orkhun Kok Turk dan pada naskah awal Uighur, Manichaean, dan Sogdiana abad pertengahan, serta dalam manuskrip Arab-Persia.

Orang-orang Turki secara historis menggunakan bahasa Uighur sebagai bahasa sastra. Bahasa Uighur kuno, yang digunakan pada abad ke-8 selama Uighur Khanate, sama dengan bahasa prasasti Orkhun-Yenisay, yang disebut bahasa Turki kuno.

Uighur dan leluhur mereka adalah orang-orang kuno yang telah tinggal di Asia Tengah sejak milenium pertama sebelum Masehi. Wilayah ini telah memiliki kepentingan besar sejak masa awal karena lokasi geografisnya yang disukai pada rute perdagangan kuno antara Timur dan Barat, yang menghubungkan peradaban Yunani-Romawi dengan budaya Buddha India dan tradisi Asia Tengah dan Timur. Perdagangan dan pertukaran budaya yang berkembang membawa karakter kosmopolitan ke wilayah Uighur, yang ditandai oleh toleransi linguistik, ras, dan agama.

Menurut ICIJ, saat ini hampir 11 juta orang Uighur tinggal di Xinjiang di ujung barat laut Cina, wilayah pegunungan yang gersang dan padang rumput yang luas.
Kelompok yang lebih kecil ditemukan di Asia Tengah. Para ahli mengatakan identitas Uighur berkembang selama berabad-abad di sekitar kota-kota oasis.

Secara historis, penduduk wilayah Uighur mempraktikkan Shamanisme, Buddha, Manichaeisme, Nestorianisme, dan Islam. Uighur secara resmi mengadopsi Islam pada 960 SM di bawah kekuasaan Sultan Sutuq Bughra Khan.

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terkini - Google Berita
December 23, 2019 at 05:00PM
https://ift.tt/2sfZMNh

Dipersekusi Pemerintah Cina, Siapa Sebenarnya Etnis Uighur? - Tempo.co
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dipersekusi Pemerintah Cina, Siapa Sebenarnya Etnis Uighur? - Tempo.co"

Post a Comment

Powered by Blogger.