Presiden kontroversial itu, dikabarkan me-retweet sebuah postingan yang memuat nama orang yang diduga menjadi whistleblower atau pengungkap rahasia, yang menyebabkan dirinya mengalami pemakzulan.
Sebagaimana diberitakan CNBC International, Jumat (27/12/2019) waktu setempat, Trump me-retweet sebuah pesan dari akun Twitter @Surfermom77. Akun tersebut mengklaim dirinya sebagai seorang wanita bernama Sophia dan tinggal di California.
Pemilik akun menyebut dirinya sebagai pendukung Trump. Pada Twitternya, @Supermom 77 menyebutkan dengan gamblang nama whistleblower tersebut.
Namun sayangnya Sabtu (28/12/2019), retweet Trump sempat menghilang. AS memiliki UU federal yang menjamin perlindungan pelapor. Banyak pihak berpendapat ini dilakukan Twitter karena alasan tersebut.
Sementara itu, Trump berulang kali menyerukan agar pelapornya diidentifikasi. Sang whistleblower dipercaya Trump bekerja di dinas intelijen AS.
Pada November lalu, pengacara sang whistleblower sempat memberikan peringatan keras dan meminta Trump menghentikan ulahnya itu. Pasalnya keamanan pelapor bisa terganggu.
Bahkan ia mengatakan pelapor bisa mendapat serangan yang membahayakan secara fisik. Namun sayangnya, Trump mengabaikan hal tersebut dan meminta DPR AS membuka diri pelapor ke publik.
Beberapa detail tentang whistleblower sempat dipublikasikan oleh pendukung Trump melalui media online. Walau, banyak yang berpendapat data tersebut tidak akurat dan salah diartikan.
Misalnya,pendukung Trump memperlihatkan foto terduga pelapor yang dikatakan dekat dengan mantan presiden AS sebelumnya, Barrack Obama. Namun ternyata foto tersebut merupakan foto R.David Edelman, mantan asisten khusus Obama untuk ekonomi dan teknologi.
Edelman pun membantah tuduhan yang tersebut. Ia pun melaporkan ancaman pada dirinya akibat kabar tersebut.
Sementara itu, tindakan Trump mendapat banyak kritikan dari publik. Mantan anggota FBI Michael German mengatakan tindakan Trump sangat membahayakan pelapor.
Ia pun menilai AS perlu membuat aturan lebih spesifik untuk melindungi para whistleblower terutama di media online. "Sama sekali tidak pantas bagi Presiden AS untuk terlibat dalam perilaku yang membahayakan pelapor," katanya.
Sebelumnya, karena laporan whistleblower ini, DPR AS merestui pemakzulan Trump. Saat ini, Trump menunggu proses pemakzulan dilanjut ke Senat AS.
AS memiliki sistem politik bikameral (dua kamar). DPR AS dikuasai oposisi Partai Demokrat, sedangkan Senat AS dikuasai pendukung Trump Partai Republik.
Pemakzulan Trump dimulai dari laporan soal skandal telepon mantan pengusaha tersebut dengan Presiden Ukraina Zelensky. Trump dituding meminta Zelenksy menyidiki anak saingan politiknya Joe Bidden yang akan maju di Pemilu Presiden 2020.
(sef/sef)
Dunia - Terkini - Google Berita
December 30, 2019 at 06:59AM
https://ift.tt/2ZByehW
Trump 'Buka' Nama Whistleblower Biang Kerok Pemakzulan? - CNBC Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Trump 'Buka' Nama Whistleblower Biang Kerok Pemakzulan? - CNBC Indonesia"
Post a Comment