
"Kita harus secepatnya menghentikan program itu untuk penyelidikan. Saya menyukai sekutu. Arab Saudi adalah sekutu, tetapi yang terjadi di sini sangat buruk. Kita harus mengevaluasi program ini," kata Senator fraksi Republik, Lindsey Graham, seperti dilansir AFP, Senin (9/12).
Menurut Badan Penyelidik Federal AS (FBI), mereka menyelidiki dugaan terorisme dalam kejadian itu. Namun, keputusan itu belum final.
Penyidik juga menginterogasi enam rekan Alshamrani yang ditugaskan untuk belajar di AS. Pelaku disebut sempat menunjukkan rekaman video tentang penembakan massal pada malam hari sebelum kejadian.
Alshamrani juga disebut sempat mencuit melalui akun Twitter bahwa dia akan melakukan penembakan itu karena AS adalah "negara iblis". Menteri Pertahanan, Mark Esper, menyatakan sudah memerintahkan untuk meninjau ulang program latihan bersama antara militer AS dan Saudi.
Anggota Dewan Perwakilan fraksi Republik, Matt Gaetz, menyatakan hal senada dengan Graham. Dia meminta program latihan bersama itu dihentikan sementara.
Selama ini AS dan Saudi adalah sekutu dekat. Saudi selalu membeli alat utama sistem persenjataan dari AS.
Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, mengutuk kejadian itu. Dia mengatakan pelaku tidak mewakili bangsa Saudi.
Sedangkan Pangeran Khalid bin Salman yang merupakan anak bungsu Raja Salman sekaligus menjabat wakil menteri pertahanan menyampaikan ucapan bela sungkawa terhadap korban dan keluarganya.
"Saya pernah belajar di pangkalan militer AS dan hal itu sangat berguna bagi kami untuk saling membantu melawan terorisme dan ancaman lain," cuit Pangeran Khalid di Twitter.
Dunia - Terkini - Google Berita
December 09, 2019 at 12:08PM
https://ift.tt/2qAPjvh
Insiden Penembakan, AS Diminta Berhenti Latih Tentara Saudi - CNN Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Insiden Penembakan, AS Diminta Berhenti Latih Tentara Saudi - CNN Indonesia"
Post a Comment