
Anggota Komite Yudisial DPR AS asal Partai Demokrat menghadiri sidang dengar pendapat legislasi pasal-pasal pemakzulan Presiden Donald Trump di Capitol Hill, Washington, AS, Rabu (11/12/2019).
WASHINGTON, KAMIS — Sejumlah politisi Demokrat membelot dari kebijakan partai soal pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Alih-alih mendukung, mereka malah mencari jalan menghentikan proses pemakzulan. Langkah mereka bersamaan dengan upaya Republik mengganti proses pemakzulan.
Para politisi yang diduga membelot itu saling bertemu pada Senin (9/12/2019) malam waktu Washington atau Selasa siang WIB. Kabar pertemuan itu tersiar pada Rabu malam waktu Washington atau Kamis siang WIB kala Komite Yudisial DPR AS membahas naskah pemakzulan Trump.
Dalam pertemuan itu, para politisi Demokrat itu mencari cara menghindarkan Trump dari proses pemakzulan. Mereka beralasan, proses itu pada akhirnya akan mentah di Senat.
Proses pemakzulan memang harus melewati Senat yang kini dikuasai Republik, partai pendukung Trump. Kegagalan pemakzulan di Senat dinyatakan bisa merugikan para politisi pembelot itu. Sebab, mereka terpilih dari daerah pemilihan tempat Trump menang dalam pemilu 2016.
“Semua pilihan harus ditelaah,” kata Anthony Brindisi, salah satu politisi Demokrat yang hadir di pertemuan, Senin malam.
Baca juga: Demokrat Bimbang
Penolakan Demokrat atas upaya pemakzulan telah terlihat sejak proses itu dimulai di DPR AS pada 31 Oktober 2019. Jeff van Drew dari New Jersey dan Collin Peterson dari Minnesota paling awal menolak. Mereka sedang berusaha mempertahankan kursi dalam pemilu mendatang. Daerah pemilihan mereka merupakan tempat tinggal banyak pendukung Republik.

Foto dokumentasi 14 Januari 2016 ini memperlihatkan Jeff Van Drew, saat menjadi anggota senat negara bagian, berbicara dalam sidang Komite Anggaran Senat di Trenton, New Jerse, AS. Van Drew adalah salah satu politisi Demokrat yang membelot terkait pemakzulan Presiden Donald Trump.
Sejumlah politisi Demokrat lain tidak bersikap tegas soal pemakzulan. “Memang ada penyalahgunaan kewenangan secara serius,” kata Colin Allred, anggota fraksi Demokrat dari Texas.
Namun, ia menyatakan tidak terlalu fokus dengan itu. Ia memilih fokus pada isu yang berkait dengan daerah pemilihannya. “Apa pun keputusannya, saya akan mempertimbangkan kepentingan konstituen, bukan hal lain,” ujar Allred.
Apa pun keputusannya, saya akan mempertimbangkan kepentingan konstituen, bukan hal lain.
Anggota fraksi Demokrat dari Michigan, Elissa Stotkin, menyatakan dirinya belum bersikap soal naskah pemakzulan yang dibahas Komite Yudisial. “Saya akan melakukan yang biasa dikerjakan waktu jadi pegawai CIA, menelaah seluruh informasi sebelum membuat keputusan obyektif. Ini pertimbangan paling serius,” kata dia.
Baca juga: Dua Dakwaan pada Trump

Sakinan pasal-pasal pemakzulan Presiden AS Donald Trump di Washington, Selasa (10/12/2019).
Wadidaw! 12-12 Ada Diskon Kaget 50%!
Nikmati diskon 50% untuk belanja buku, kaus, board game, dan Kompas Digital Premium dengan kode promo KAGET1212. Promo berlaku 12 Desember 2019.

Bebaskan Trump
Fraksi Republik di Senat AS dikabarkan bukan hanya menyiapkan penolakan pemakzulan. Mereka berencana membebaskan Trump dari dakwaan yang memicu pemakzulan.
Republik disebut tengah mengupayakan pemungutan suara untuk pembebasan Trump. Republik tidak mau ada pemungutan suara untuk proses pemakzulan lanjut atau tidak.
Ketua Fraksi Republik di Senat, Mitch McConnell, mengindikasikan strategi itu di sela rapat Senat. Ia mengatakan, Senat akan punya dua pilihan setelah pernyataan pembuka dari DPR dan pembela presiden.

Ketua Fraksi Republik di Senat, Mitch McConnell (tengah) menjawab pertanyaan wartawan soal isu sidang pemakzulan Presiden Donald Trump di Senat di Capitol di Washington, Selasa (10/12/2019).
“Dapat saja mengarah ke pemanggilan saksi dan memulai sidang baru atau membuat keputusan bahwa sudah cukup mendengar dan tahu apa yang akan terjadi, lalu memilih dua naskah pemakzulan. Semua itu pilihan, belum ada keputusan dibuat,” tuturnya, sebagaimana dikutip CNN.
Seorang senator Republik yang tidak mau diungkap namanya menyebut, McConnell tidak mau ada pemungutan suara untuk usulan pemakzulan kecuali dipastikan 51 dari 100 senator akan menolaknya. Untuk melanjutkan atau menghentikan proses pemakzulan, dibutuhkan persetujuan 67 dari 100 senator.
McConnell tidak mau ada pemungutan suara untuk usulan pemakzulan kecuali dipastikan 51 dari 100 senator akan menolaknya.
Proses pemungutan suara di Senat dijadwalkan pada Januari 2020. Kini, proses pemakzulan masih di DPR AS. Komite Yudisial DPR AS masih merampungkan naskah pemakzulan. Setelah naskah pemakzulan disahkan lewat rapat paripurna, DPR akan membawanya ke Senat.
Di Senat, akan ada sidang untuk membahas naskah itu. Proses di Senat akan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts. Apapun keputusan sidang di Senat akan mengikat secara hukum.

Para pendukung Presiden Donald Trump mengikuti sidang dengar pendapat legislasi pasal-pasal pemakzulan Presiden Donald Trump di Capitol Hill, Washington, AS, Rabu (11/12/2019).
Jika sidang di Senat memutuskan Trump bersalah dalam kasus Ukraina, proses akan dibawa ke kongres. Di Kongres, akan secara resmi dinyatakan bahwa Trump dimakzulkan.
Proses pemakzulan Trump dipicu permintaan Trump kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS dan bakal calon presiden dari Demokrat, dan Hunter Biden (anak Joe Biden). Zelenksy juga diminta mengumumkan penyelidikan itu.
Trump juga dinyatakan menghalangi proses penyelidikan oleh parlemen atas masalah itu. Demokrat menilai, permintaan Trump kepada Zelensky sebagai upaya mengundang intervensi asing dalam pemilu AS 2020. (AP)
Dunia - Terkini - Google Berita
December 12, 2019 at 02:26PM
https://ift.tt/2PeMRUM
Sejumlah Politisi Demokrat Membelot untuk Mentahkan Pemakzulan Trump - kompas.id
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sejumlah Politisi Demokrat Membelot untuk Mentahkan Pemakzulan Trump - kompas.id"
Post a Comment