Search

PM Inggris Berulah, Harga Emas Punya Alasan Untuk Menguat - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas global menguat menjelang dibukanya perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Selasa (17/12/2019). Sejak awal perdagangan hari ini, emas sebenarnya masih bertahan di zona hijau, meski tipis, di saat AS mengirim kabar bagus terkait kesepakatan dagang fase I.

Pada pukul 20:22 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1,477,82/troy ons, menguat 0,12% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Akselerasi penguatan harga emas terjadi akibat rontoknya bursa saham Eropa akibat "ulah" Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.


Setelah Partai Konservatif pimpinannya menguasai kursi mayoritas Parlemen Inggris, PM Johnson memicu kecemasan di pasar dengan rencananya merevisi undang-undang keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Withdrawal Agreement Bill).

CNBC International mengutip media lokal Inggris mewartakan PM Johnson akan merevisi undang-undang tersebut yang menghalangi diperpanjangnya masa transisi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Partai Konservatif yang menguasai kursi mayoritas parlemen, tentunya memudahkan proses Brexit pada 31 Januari 2020, setelahnya akan ada masa transisi akan berlangsung hingga akhir tahun depan.

Dengan singkatnya masa transisi, tentunya pembahasan perjanjian dagang harus dipercepat, hal ini memicu kekhawatiran tidak akan ada kesepakatan dagang antara Inggris dan Uni Eropa. Rencana PM Johnson untuk merevisi Withdrawal Agreement Bill tentunya akan dengan mudah mendapat dukungan dari parlemen yang dikuasi oleh orang-orangnya.

Akibat kabar tersebut bursa saham Eropa masuk ke zona merah, dan kemungkinan akan merembet ke bursa AS. Indeks berjangka bursa saham AS sudah masuk ke zona merah, dan harga emas mendapat tenaga untuk menguat.

Di sisi lain, kesepakatan dagang AS-China fase I sebenarnya memberikan dampak negatif bagi emas, tetapi logam mulia ini masih sanggup menguat sejak awal pekan meski tipis.

Emas merupakan asset aman (safe haven) yang selalu diburu ketika terjadi gejolak di pasar finansial, sebaliknya ketika ada kabar bagus yang membuat sentimen pelaku pasar membaik, maka emas menjadi kurang dilirik.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Jumat malam AS dan China mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang fase I. Seperti diketahui sebelumnya, pada Jumat malam AS dan China mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang fase I.

Presiden AS, Donald Trump juga mengatakan hal yang sama melalui akun Twitternya. Presiden AS ke-45 ini juga mengatakan bea masuk importasi produk dari China yang seharusnya berlaku pada 15 Desember resmi dibatalkan.

Meski demikian, pelaku pasar masih kurang sreg dengan kesepakatan dagang fase I. Sebabnya, belum ada kesepakatan hitam di atas putih, yang artinya belum akan berlaku. Selain itu detail kesepakatan juga tidak dirilis.

Namun kini muncul kabar bagus lagi yang membuat pelaku pasar semakin yakin kedua negara segera menandatangani kesepakatan fase satu. Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence Kudlow kompak menyatakan jika kesepakatan fase I sudah sepenuhnya selesai, sebagaimana diwartakan Reuters.

Lighthizer dalam acara Face the Nation yang ditayangkan di CBS mengungkapkan bahwa naskah kesepakatan damai dagang AS-China tinggal menunggu pemeriksaan yang sifatnya rutin saja. Tidak ada perubahan yang mendasar karena semua sudah disepakati.

Sementara Kudlow berharap Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping dari China akan menandatangani perjanjian tersebut awal Januari. Selepas itu, AS-China akan memulai negosiasi damai dagang fase II.

Perang dagang AS-China sudah berlangsung selama 18 bulan, dan tarik ulur perundingan dagang kedua belah pihak terus terjadi dalam beberapa bulan terakhir hingga akhirnya mencapai kesepakatan fase I. Pelaku pasar sepertinya sudah jenuh dengan isu ini, dan lebih berfokus pada bagaimana pertumbuhan ekonomi setelah kedua negara berdamai.

Harapan bangkitnya perekonomian global memang membuncah, tetapi tetap saja itu hanya harapan. Kepastiannya baru bisa diketahui beberapa bulan setelah kesepakatan dating fase I ditandatangani. Hal inilah yang membuat emas masih mampu bertahan dari tekanan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terkini - Google Berita
December 17, 2019 at 08:36PM
https://ift.tt/2Z8EBcl

PM Inggris Berulah, Harga Emas Punya Alasan Untuk Menguat - CNBC Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "PM Inggris Berulah, Harga Emas Punya Alasan Untuk Menguat - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.