Search

Trump di Ujung Tanduk, Makin Banyak yang Dukung Pemakzulan - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdebatan di kalangan anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) mengenai keputusan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump semakin panas, empat hari menjelang keputusan pemakzulan (impeachment) Trump diumumkan.

Meski masih banyak kalangan anggota parlemen yang menentang pemakzulan Trump, namun ternyata jumlah pendukung pemakzulannya telah meningkat.


Salah satu yang berubah jalur menjadi mendukung pemakzulan Trump adalah Elissa Slotkin, anggota baru Partai Demokrat moderat dari negara bagian Michigan.

"Meskipun kita mungkin tidak sependapat, saya harap Anda mempercayai saya ketika saya memberitahu Anda bahwa saya membuat keputusan ini berdasarkan prinsip," kata Slotkin dilansir dari AFP.


"Saya sadar saya bisa kehilangan pekerjaan dengan mendukung pemakzulan, tapi ini lebih besar dari politik."

Slotkin merupakan satu dari tujuh anggota baru Partai Demokrat moderat yang mendukung pemakzulan Trump. Mereka menerbitkan esai mengenai pendapat mereka tentang pemakzulan Trump di The Washington Post pada Senin kemarin.

"Kami adalah veteran militer dan badan pertahanan dan intelijen negara," tulis anggota Partai Demokrat itu. "Sebagai anggota Kongres, kami memprioritaskan penyampaian untuk konstituen kami."

"Namun semua yang kami lakukan mengingatkan kembali pada sumpah kami untuk membela negara. Tuduhan baru ini merupakan ancaman bagi semua yang kami telah bersumpah untuk lindungi," jelasnya lagi.


Dukungan-dukungan ini semakin membuka kemungkinan bahwa presiden kontroversial itu akan dimakzulkan. Apabila pemakzulan Trump benar dilakukan, maka Trump akan menjadi presiden ketiga AS yang menghadapi proses pemakzulan secara resmi, setelah Bill Clinton dan Richard Nixon.

Sebelumnya, proses penyelidikan pemakzulan Trump telah dilakukan sejak sekitar tiga bulan lalu. Penyelidikan pemakzulan ini digagas oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi. Penyidikan itu dilakukan setelah Trump kedapatan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli lalu.

Dalam kesempatan itu Trump meminta Zelensky melakukan penyelidikan yang menargetkan Joe Biden dan putranya Hunter Biden. Joe Biden merupakan mantan presiden di era Barack Obama. Perwakilan utama dari Demokrat itu berniat melenggang ke pemilu presiden 2020 melawan Trump.

Disebutkan bahwa dalam kesempatan itu, Trump menjadikan dana bantuan keamanan untuk Ukraina yang senilai hampir US$ 400 juta sebagai tawaran untuk menekan Zelensky agar mau menuruti permintaan Trump. Banyak pihak percaya alasan Trump melakukan ini adalah untuk memastikan kemenangannya di pemilu tahun depan.

Reuters melaporkan bahwa tuduhan pelanggaran yang mungkin dihadapi Trump dalam pasal-pasal impeachment di antaranya adalah penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan, dan obstruksi (menghalangi) keadilan serta obstruksi kongres. Hal serupa juga dilaporkan AFP.

"Penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Trump mencakup pelanggaran konstitusional 'suap' dan beberapa kejahatan federal," tulis media ini mengutip undang-undang pemakzulan setebal 658 halaman yang sedang ditinjau DPR. "Perilaku Trump adalah hal yang belum pernah dilihat oleh negara ini."

Jejak Pendapat

Perdebatan mengenai mendukung dan menentang pemakzulan Trump tidak hanya terjadi di kalangan pejabat pemerintahan AS. Hasil berbagai jajak pendapat juga menunjukkan ada perdebatan sengit mengenai isu ini di antara warga AS.

Jajak pendapat menunjukkan warga Amerika masih sama kuatnya dalam mendukung dan menentang pemakzulan Trump. Namun begitu, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan peringkat dukungan untuk pemakzulan Trump telah naik ke level tertinggi baru meski angkanya masih sering berubah.

Dari partai Trump, Republik, bahkan sudah ada yang mendukung pemakzulan Trump. Ia adalah anggota Kongres Justin Amash. Pria yang meninggalkan partai Republik tahun ini dan sekarang menjadi independen, telah menyatakan mendukung pemakzulan Trump.

Sementara itu, Trump sendiri telah berulang kali mengecam langkah demokrat yang terus berupaya melengserkannya. Pada Senin, Trump memposting di Twitternya, mengatakan penyelidikan impeachment terhadapnya merupakan penipuan terbesar dalam sejarah politik AS.

"The Impeachment Hoax adalah pekerjaan penipuan terbesar dalam sejarah politik Amerika!" tulis Trump.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



Dunia - Terkini - Google Berita
December 17, 2019 at 02:50PM
https://ift.tt/2Pxry0B

Trump di Ujung Tanduk, Makin Banyak yang Dukung Pemakzulan - CNBC Indonesia
Dunia - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/2M0nSS7
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Trump di Ujung Tanduk, Makin Banyak yang Dukung Pemakzulan - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.